Pameran Warna-Warna, Sederhana Tapi Penuh Makna
Seraya berseri mengagumi lukisan dari atap nirwana
Berwarna-warni, keagungan pencipta tiada batas
Menyenangkan hati, menempati lazuardi melintasi bumi
Anganku cemerlang berhiaskan warna-warna
Pertama kali mendengar lagu Andien yang berjudul "Warna-Warna", saya langsung jatuh cinta. Apalagi sebagai salah satu penyanyi wanita Indonesia favorit saya, ia berhasil membuat saya penasaran dengan postingan di akun Instagram-nya mengenai pamerannya dengan tajuk "Pameran Warna-Warna" yang digelar di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta pada 28 Agustus - 16 September 2018 lalu.
Pameran tersebut merupakan hasil kolaborasi Andien dengan lembaga pendidikan kesenian Art Therapy Center Widyatama (ATC), yang menampilkan 62 karya seni dari 14 siswa berkebutuhan khusus. Dikutip dari Kompas.com, lewat pameran ini Andien ingin mengajak masyarakat untuk melihat anak-anak berkebutuhuan khusus dari perspektif yang berbeda.
Pameran tersebut merupakan hasil kolaborasi Andien dengan lembaga pendidikan kesenian Art Therapy Center Widyatama (ATC), yang menampilkan 62 karya seni dari 14 siswa berkebutuhan khusus. Dikutip dari Kompas.com, lewat pameran ini Andien ingin mengajak masyarakat untuk melihat anak-anak berkebutuhuan khusus dari perspektif yang berbeda.
Salah satu lukisan yang menarik hati saya saat pertama masuk ke ruangan. Lukisan ini berjudul Monster, Ulat Terbang, 5 Menit Lagi Pulang, Main di Taman karya Dwi Andini Ma'ruf. |
Lukisan hasil karya siswa-siswi Art Therapy Center (ATC) pada lampion yang digantung di salah satu sudut pameran. |
Selain menampilkan berbagai lukisan, pameran ini juga memuat instalasi-instalasi seni lainnya yang tak kalah menarik untuk dinikmati pengunjung. Seperti instalasi kristal hingga tree of hope yang menarik perhatian saya.
Pada salah satu sudut ruang instalasi kristal, terdapat pemutaran video musik "Warna-Warna". |
Di ruang instalasi kristal, pengunjung dapat melihat bias pelangi yang tercipta dari kristal-kristal gantung yang ditembakkan cahaya. |
Mengutip penjelasan Andien dari akun Instagram-nya mengenai instalasi kristal ini, ia ingin menyampaikan bahwa bagaimana sesuatu yang tidak berwarna, ketika diberikan cahaya, maka ia dapat menghasilkan warna. Like she said, "So, be the light, make an impact. We rise by lifting others".
Benang yang digunakan untuk dikaitkan ke tree of hope |
Instalasi terakhir adalah tree of hope. Ini yang sangat menarik hati saya. Instalasi ini terbuat dari ranting-ranting kayu di pinggir jalan dan gulungan benang sisa pabrik karpet. Mengutip penjelasan Andien dari akun Instagram-nya, instalasi ini dimaknai sebagai sesuatu yang dipandang "terbuang" dan "tak berguna". Namun, ternyata benda terbuang ini juga bisa menjadi cantik dan memiliki nilainya sendiri. Hal ini tergantung bagaimana kita memaknainya dari perspektif yang kita gunakan.
Selain bentuknya yang unik dan menarik, rupanya instalasi ini merupakan instalasi interaktif. Pengunjung yang datang pun dapat ikut menggantungkan benang-benang tersebut di ranting pohon sebagai tanda kepedulian mereka terhadap penyandang disabilitas.
Mengaitkan benang ke tree of hope |
Secara keseluruhan, saya merasa sangat senang bisa mengunjungi pameran ini. Terkesan begitu sederhana, tapi penuh makna. Selain menghibur hati dan pikiran saya, pameran ini juga menyadarkan saya untuk lebih menghargai setiap karya seni yang dibuat oleh siapa pun. Apalagi dalam pameran ini Andien mengajak pengunjungnya untuk memaknai perspektif yang berbeda terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang sering kali dipandang berbeda oleh masyarakat. (Cindy)
0 komentar